Arti Watashi dan 19 Cara Mengatakan Aku dan Saya dalam Bahasa Jepang

Dalam bahasa Jepang, ada beberapa tingkat kesopanan dalam berbahasa.

Ketika menyebut kata ganti orang pun ada bermacam-macam caranya tergantung dari kesopanan dan gender.

Kata ganti watashi adalah salah satu contoh yang paling umum.

Watashi artinya adalah "saya" atau "aku"dalam bahasa Indonesia.

Penggunaannya tidak dibatasi gender, jadi laki-laki maupun perempuan bisa mengatakan watashi.

Kalau dari sisi kesopanannya, watashi bisa digunakan dalam situasi formal yang memerlukan bahasa sopan, juga situasi kasual yang santai.

Walaupun gender-neutral, tapi jika digunakan oleh perempuan dalam situasi kasual, kesan feminim jadi terasa lebih menonjol ketika watashi dicuapkan.

Lalu jika digunakan oleh laki-laki pada situasi kasual, kesannya yang ditimbulkan adalah nuansa yang lebih sopan.

Nah, tadi kita bicara tentang kata ganti watashi dari segi arti dan kesopanan.

Sebenarnya ada beberapa kata dalam bahasa Jepang yang memiliki arti "aku" atau "saya" juga.

Mulai dari yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun yang jarang sekali digunakan.

Sekarang kita akan bahas 19 cara lainnya untuk mengatakan "aku" atau "saya" selain watashi dalam bahasa Jepang.

1. Watakushi (私)

Kata ganti pertama yang akan kita bahas adalah watakushi.

Kata ganti watakushi ini artinya adalah "saya" karena memiliki tingkat kesopanan yang sangat tinggi.

Biasanya digunakan dalam ruang lingkup lingkungan bisnis atau digunakan oleh politisi dalam pengumuman resmi.

Karena kesannya sangat sopan dan ketika diucapkan seperti orang bermartabat tinggi, di anime orang yang menggunakan watakushi biasanya adalah bangsawan atau juga pelayannya.

2. Atashi (あたし)

Kata ganti yang sebelumnya adalah kata ganti yang netral secara gender.

Atashi juga memiliki arti "aku" atau "saya", hanya saja memiliki kesan yang lebih feminin, jadi hanya digunakan oleh perempuan.

Dari segi kesopanan, atashi adalah kata ganti yang kasual, sehingga kurang cocok digunakan dalam situasi formal.

3. Boku (僕)

midoriya izuku dari anime boku no hero academia

Dalam bahasa Indonesia, "saya" lebih sopan daripada "aku", jadi arti yang paling cocok dari boku adalah "aku".

Sebab penggunaannya sama dalam bahasa Indonesia, yaitu hanya digunakan dalam situasi yang kasual hingga semi formal dan tidak memerlukan kesopanan yang begitu tinggi dalam berbicara.

Secara gender, kata ganti boku kebanyakan digunakan oleh anak laki-laki ketika berbicara dengan yang sepantaran.

Kesan dari penggunaan boku adalah yang berbicara seakan seperti good boy karena kata ganti ini juga memiliki kesan yang bersahabat dan lembut.

Contoh karakter anime yang menggunakan kata ganti boku adalah Midoriya Izuku dari anime Boku no Hero Academia.

4. Ore (俺)

bakugou katsuki dari anime boku no hero academia
Sama seperti boku yang digunakan oleh laki-laki, kata ganti ore juga sama, hanya digunakan oleh laki-laki.

Namun dalam penggunaannya, ore hanya dipakai ketika berbicara dengan orang yang setara dengan kita atau yang lebih muda.

Karena ore merupakan kata ganti yang lumayan kasar, jadi menimbulkan kesan yang lebih "lebih cowok" dan tidak selembut boku.

Kalau diartikan, ore adalah 'gue' dalam bahasa keseharian anak-anak muda Jakarta, karena kesannya lebih kasar dari "aku" dan juga hanya dipakai untuk orang yang seumuran.

Kamu tidak boleh menggunakan ore ketika berbicara kepada orang yang lebih tua atau orang dengan pangkat di atas kamu karena sangat-sangat tidak sopan.

Dalam anime, banyak sekali karakter yang menggunakan kata ganti ore, salah satunya adalah rival dari Midoriya Izuku, yaitu Bakugou Katsuki (kalau yang nonton anime-nya kelihatan kan perbedaan kedua sifat mereka 😆).

5. Jibun (自分)

Arti dari jibun adalah 'diri sendiri' yang sebenarnya bisa merujuk ke diri sendiri, atau pun orang lain.

Jibun dalam kata ganti orang pertama biasanya digunakan oleh kalangan militer dan atlit.

Ketika mengatakan "saya" dengan kata jibun, akan ada kesan jarak antara pembicara untuk menunjukkan rasa hormat dalam situasi formal.

6. Uchi (うち)

anastasia hoshin dari anime re zero
Selanjutnya adalah kata ganti uchi yang secara harfiah berarti 'milikku'.

Jika digunakan untuk mengatakan kepemilikan, maka kata ini memiliki gender yang netral, namun jika digunakan sebagai kata ganti orang pertama, uchi memberikan kesan feminin.

Kata ganti uchi sering digunakan oleh perempuan di daerah Kansai, lalu menyebar ke seluruh Jepang karena populernya anime dan komedi khas Kansai.

Dalam percakapan, uchi adalah kata ganti yang kasual, jadi tidak akan terasa kaku jika kamu menggunakan kata ganti ini ketika berbicara dengan teman dekatmu.

Kalau di anime, salah satu karakter yang menggunakan kata ganti uchi adalah Anastasia Hoshin dari Re:Zero. Selain itu dia juga berbicara dengan dialek Kansai sebagai ciri khasnya.

7. Nama Sendiri

Di Jepang, menyebut nama sendiri sebagai kata ganti merupakan hal yang umum, terutama bagi anak-anak.

Perempuan cenderung lebih sering menyebut namanya sendiri ketika dewasa ketimbang laki-laki, walaupun jumlah perempuan yang mengucapkannya juga tidak bisa dibilang banyak.

Ketika bertambah umur, biasanya kata ganti yang digunakan berubah dari yang awalnya menyebut nama sendiri menjadi watashi, boku, atau juga ore.

Bagi orang Jepang, menyebut nama sendiri dalam percakapan saat sudah dewasa memberikan kesan yang kekanak-kanakan.

Ada sebagian orang yang tidak suka ketika orang dewasa menyebut namanya sendiri, sebab ada istilah dalam bahasa Jepang yaitu ぶりっ子 (burikko) yang berarti 'perempuan yang sok imut'.

Dalam anime, karena bukan dunia nyata, penggunaan nama sendiri juga digunakan untuk memberi kesan karakter yang imut.

Salah satunya adalah Ram dan Rem bersaudara dari anime Re:Zero Kara Isekai Seikatsu

ram dan rem dari anime re zero

Tadi kita membahas beberapa cara mengatakan "aku" atau "saya" dalam bahasa Jepang atau kata ganti orang pertama yang umum dalam percakapan sehari-hari.

Ada juga kata ganti orang yang tidak umum digunakan sehari-hari, namun terkadang muncul pada film, buku, karya lainnya.

8. Ora/Oira (おら/おいら)

Sama seperti ore, oira dan ora juga cara mengatakan "aku" dalam bahasa Jepang yang banyak digunakan oleh laki-laki.

Kata ganti ini asalnya dari dialek wilayah Tohoku di timur laut Jepang.

Generasi muda memang jarang menggunakan ora atau oira, namun generasi tua masih menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Orang-orang menggunakan oira dan ora dalam percakapan kasual biasanya sengaja untuk memirip-miripkan mereka dengan karakter kartun.

Salah satu karakter anime yang menggunakan oira adalah si kucing biru Happy dari anime Fairy Tail

happy kucing dari anime fairy tail

9. Washi (わし)

Washi adalah kata ganti orang pertama dalam bahasa Jepang yang umumnya digunakan oleh orang yang sudah lanjut usia.

Meskipun begitu, di Hiroshima, penggunaan washi tidak dibatasi oleh umur karena pengaruh dialek.

Kini penggunaan washi menjadi lebih luas lagi karena tren yang menghilangkan sh pada washi menjadi wai yang biasa ditulis dengan katakana (ワイ) yang populer di kalangan anak sekolah perempuan.

Di anime, karakter yang biasa menggunakan washi adalah yang kakek-kakek sudah tua, contohnya seperti Joseph Joestar di anime Jojo's Bizzare Adventure part 3 dan 4 yang ketika muda menggunakan ore dan berubah menjadi washi ketika sudah tua.

joseph joestar dari anime jojo's bizzare adventure stardust crusader

10. Waga (我が)

Kata ganti waga dalam bahasa Jepang umumnya dipakai untuk mengatakan kepemilikan.

Contohnya 我が国 waga kuni (negara saya), 我が社 wagasha (perusahaan saya), 我が党 waga tou (partai saya), dan lainnya.

Dalam kehidupan sehari-hari pada saat ini, waga digunakan dalam ruang yang sangat formal saja.

Namun di anime, penggunaan waga digunakan untuk memberikan kesan arkaik dan mempunyai kuasa hebat dalam suatu karakter.

Contohnya seperti Megumin dari anime Konosuba yang menggunakan waga ketika merapal sihirnya agar terdengar hebat.

megumin dari anime konosuba

11. Atai (あたい)

Berikutnya adalah atai yang merupakan turunan dari atashi yang dihilangkan bunyi sh-nya.

Mirip dengan wai yang berasal dari washi.

Awalnya penggunaan kata ganti ini digunakan oleh geisha dan memiliki kesan yang feminin.

Namun kini penggunaannya memiliki nuansa bad girl yang disebabkan karena pada periode Showa, perempuan "nakal" menggunakan kata ganti ini ketika sedang bersama dengan geng motor.

Walaupun tidak umum digunakan lagi, atai biasanya dipakai untuk bercanda seperti bicara dengan nada sok agresif untuk lucu-lucuan.

12. Watakushime (私奴)

Watakushime adalah gabungan dari watakushi yang kita tahu adalah kata ganti yang digunakan untuk menunjukkan kesopanan yang tinngi dan akhiran me yang digunakan untuk merendahkan atau menghinakan sesuatu.

Jadi watakushime adalah kata ganti yang digunakan untuk merendahkan diri sendiri, sehingga dalam penggunaannya dianggap sebagai sikap yang rendah hati dan menghormati orang lain.

Pada masa ini, penggunaan watakushime tidak lagi banyak digunakan.

13. Yo (余)

Kata ganti yo digunakan oleh raja, samurai dengan pangkat tinggi, dan para intelek.

Pada saat ini, yo digunakan pada tulisan atau kampanye politik yang sangat sangat formal.

14. Wagahai (吾輩)

Selanjutnya adalah kata ganti wagahai yang secara harfiah berarti "kawanku" namun bisa digunakan sebagai kata ganti orang pertama.

Ketika digunakan, wagahai memiliki kesan yang angkuh, sombong, dan egois.

Selain itu juga kata ganti ini adalah kata ganti yang sangat maskulin, jadi lebih banyak digunakan oleh laki-laki.

Di anime, salah satu karakter yang menggunakan kata ganti wagahai adalah si alien katak, Keroro.

keroro dari anime keroro gunsou

15. Ore Sama (俺様)

Ore sama adalah penggabungan dari kata ganti ore dan honorifik sama.

Tadi kita sudah bahas tentang kata ganti ore, nah sekarang honorifik sama digunakan untuk menghormati orang.

Jadi, penggunaan ore sama seakan meninggikan diri sendiri dan memberikan kesan yang sangat arogan dan tidak sopan.

Selain itu juga terkesan seperti merendahkan lawan bicara kamu.

Bayangkan, sudah angkuh meninggikan diri sendiri, juga merendahkan lawan bicara kamu.

Jadi jangan sampai dipakai, ya, cukup ada di anime saja, seperti Xanxus dari Katekyo Hitman Reborn.

xanxus dari anime katekyo hitman reborn

16. Orecchi (俺っち)

Turunan dari kata ganti ore lagi, kali ini adalah ore tachi.

Asalnya adalah dari kata yang digunakan oleh orang Edo ketika mengatakan kata ganti orang pertama jamak, yaitu ore tachi.

Walaupun dari ore tachi yang jamak, orecchi digunakan sebagai kata ganti orang pertama tunggal.

Kata ganti ini memiliki kesan yang bersahabat dan terdengar catchy, karena itu terkadang dipakai oleh orang.

Di Prefektur Shizuoka, orecchi digunakan sebagai bentuk jamak dari ore.

Salah satu karakter anime yang menggunakan orecchi adalah Lambo dari anime Katekyo Hitman Reborn.

lambo dari anime katekyo hitman reborn

17. Sessha (拙者)

Dulu pada zaman feodal di Jepang, para samuraidan ninja menggunakan kata ganti sessha untuk mengatakan 'saya'.

Secara harfiah, sessha artinya adalah "orang yang ceroboh" yang menunjukkan kesopanan berbicara seorang samurai kepada tuannya.

Tetapi, berjalannya waktu, karena seorang samurai cukup memiliki kedudukan di masyarakat, terkadang samurai mengatakannya dengan arogan kepada orang dengan status sosial lebih rendah.

Di dalam anime, seperti penjelasan sebelumnya, yang menggunakan kata ganti ini adalah biasanya para samurai.

Contohnya para samurai dari negeri Wano di anime One Piece, yaitu Akazaya.

7 akazaya dari anime one piece melawan kaido

18. Warawa (童)

Tadi kita banyak memberikan contoh kata ganti yang digunakan oleh laki-laki.

Selanjutnya adalah warawa yang merupakan kata ganti yang digunakan oleh perempuan.

Awalnya, warawa adalah bahasa arkaik yang berarti 'anak-anak berumur sekitar 10 tahun'.

Meskipun tidak ada hubungannya dengan kebangsawananan, di cerita fiksi, warawa sering dipakai oleh perempuan yang memiliki kedudukan tinggi, seperti ratu, puteri, atau seorang dewi.

19. Wacchi (わっち)

Terakhir yang akan kita bahas adalah kata ganti wacchi yang merupakan kata ganti yang digunakan perempuan.

Kata ganti wacchi asalnya adalah dari kata watashi yang mengalami perubahan bunyi.

Pada zaman Edo, wacchi sering digunakan oleh seorang oiran dan geisha.

Dalam dialek Mino, wacchi digunakan tanpa memandang jenis kelamin, jadi laki-laki maupun perempuan bisa menggunakannya, walaupun sekarang sudah jarang sekali digunakan.

Karakter anime yang ikonik dengan kata ganti wacchi adalah Tsukuyo dari anime Gintama.

tsukuyo gintama

Bagaimana? Lumayan banyak ya kata dalam bahasa Jepang yang memiliki arti "aku" atau "saya".

Sebenarnya masih banyak lagi, lho. 

Tapi rasanya kamu tidak perlu tahu semuanya karena kebanyakan jarang sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Jadi, yang penting sekarang kamu sudah tahu bagaimana cara mengatakan "aku" atau "saya" dalam bahasa Jepang yang umum.

Semoga bermanfaat, ya!

Next Post Previous Post
1 Comments
  • Tegar
    Tegar Senin, 28 Agustus, 2023

    Ternyata ada banyak cara mengatakan saya dalam bahasa Jepang. Beberapa pernah dengar dan beberapa kurang familiar.

Add Comment
comment url

Rekomendasi Buku Belajar Bahasa Jepang

Card image

Paket Minna no Nihongo 1 Shokyu + Disk Audio

Beli di TokopediaBeli di Shopee
Card image

Paket Minna no Nihongo 2 Shokyu + Disk Audio

Beli di TokopediaBeli di Shopee
Card image

Paket Marugoto A1 Pemahaman dan Aktivitas

Beli di TokopediaBeli di Shopee
Card image

Paket Marugoto A2 Pemahaman dan Aktivitas

Beli di TokopediaBeli di Shopee
Card image

Kamus Besar Bahasa Jepang-Indonesia

Beli di TokopediaBeli di Shopee
Card image

Strategi dan Bank Soal JLPT N5-JLPT N3

Beli di TokopediaBeli di Shopee
Card image

Paket Shin Nihongo no Kiso I + Terjemahan

Beli di Shopee
Card image

Paket Shin Nihongo no Kiso II + Terjemahan

Beli di Shopee